Ada dua dosa besar menurut om kus yang anak ITB lakukan yaitu ketika masuk mereka udah mengalahkan kesempatan orang lain untuk kuliah di ITB dan ketika keluar mereka juga sudah mengalahkan kesempatan orang lain untuk bekerja yang lebih baik. Nah bagaimana cara untuk keluar dari dosa itu adalah dengan mengajak bekerjasama mereka yang telah dihilangkan kesempatannya untuk hidup lebih baik. Sesuai hukum kriteria pareto "kebijakan dikatakan berhasil jika dapat meningkatkan kehidupan yang lebih baik atas satu orang tanpa menurunkan kehidupan orang lain".
Insipire creation for energizing indonesia, sebuah tema yang menarik, dimana untuk membangkitkan semangat indonesia membangun diperlukan adanya kreasi-kreasi yang menginspirasi, hasil dari proses kontruksi dekontruksi sosial, proses dialektika dan keteknologian. Hmm kenapa harus ada teknologi dalam kreasi tersebut karena ia merupakan perpaduan yang sempurna antara ilmu, rekayasa, seni dan ekonomi (*mengutip definisinya om kus ttg teknologi*).
Boleh dibilang diantara gencarnya serbuan produk barang dan jasa dan iklim kompetisi serta liberalisasi, apa yang kita punya dan yang bisa kita pertahankan sampai saat ini. Berkaca pada negara jerman timur, yang kita dan mereka punyai adalah human capital, otak-otak yang kreatif, otak-otak yang cerdas, otak-otak yang manipulatif dan otak-otak yang mampu merekayasa kondisi lingkungan yang tidak bersahabat menjadi bersahabat.
Kemampuan ini sebenarnya tak terbantahkan lagi, penemuan2 yang bersifat low cost, high efisiensi, adapted with environtment ternyata sudah banyak ada, sayangnya sekali lagi pemerintah (*saya juga bagian dari pemerintah sih :D*) tidak tanggap dengan ide2 kreasi ini oleh karena pemikiran pendek tentang apakah ini sesuai kebutuhan pasar dunia atau tidak :D. Sekali lagi pemerintah sendiri tidak mengerti kemampuan human capital yang mereka miliki yang akhirnya terlalu percaya pada kemampuan asing.
Sebuah ide menarik datang juga tim palapa tentang konsep ilmu pengetahuan untuk semua dimana mereka mau membagi ilmu tentang mikrohidro praktis pada penduduk desa dengan tujuan mereka mampu untuk mandiri memaintenance dan mengembangkan mikrohidro tsb.
Jadi mas-mas mbak-mbak, mengutip dari Albert Einsten bahwa kunci dari pembangunan bangsa itu adalah adanya akses pendidikan untuk semua, maka mulailah menshare ilmu yang kita miliki ke sekitar kita dan curi ilmu sebanyak mungkin dari orang asing :D. (kalo mau masuk surga setelah terkena 2 dosa besar*)