Monday, December 11, 2006

peringatan hari HAM sedunia

10 desember, hari ini diperingati sebagai hari HAM sedunia. Hak asasi manusia memang sejak dulu adalah hal yang selalu menjadi pokok pembicaraan utama dan krusial. Kalo tidak salah semuanya berawal dari revolusi perancis dimana rakyat mengkudeta raja prancis pada waktu itu dan memancungnya di alun-alun kota. Hari ini anak-anak KMSR membuat acara peringatan. Konsepnya sangat sederhana, mereka memasang lilin-lilin di sepanjang jalan dago. Karena seharian hujan gede, acara yg awalnya jam 6 sore molor ampe jam 8. Tapi lumayan yang datang banyak apalagi ada TPB :P yang masih lucu-lucu, ah jadi pengen ngeospek lagi :))
...
Ada sekitar 30 orangan plus tambahan dari PSIK dan TIBEN, rutenya cukup pendek, meskipun rintik-rintik akhirnya kita jalan juga menyusuri dago sampai dengan cikapayang. Lilin-lilin tersebut diletakin di trotoar tengah dago lalu dinyalain. Sebelumnya dah ditulisan wish buah hari HAM di masing-masing tempat lilinnya, misalnya i love you, i wish on my birthday .. (gak nyambung ama ham, eh nyambung sih kan namanya juga ham jadi hak kite-kite donk bikin wish seenak jidat kite) :p. Gambar di sebelah itu anak TPB yang layak untuk dilihat (imoth lu emang enak sih untuk dilihat, dicelup dan dijilatin tapikan lu bukan TPB :P)
...
TPB yang datang ternyata ga semua datang, padahalkan tpb kan aset yang berharga buat disuruh-suruh, tapi nanti kena pelanggaran HAM lagi karena nyuruh2 TPB. Tapikan dah ga jaman lagi senioritas, tapi yang jaman yaitu junioritas sampe mampus. Jadi inget IMG ampe mampus, oh iya bisa nuntut widyo tuh karena melanggar HAM menutup kebebasan orang untuk bikin IMG. HAM-HAM jadi inget HAMburger, lapar, .. tapi kayanya lebih enak black forest .. ga nyambung .. btw HAM kenapa sih mesti dirayakan ? memang merayakan apanya ? kemenangan? kemenangan atas apa ketika suatu kemenangan akan menimbulkan kekalahan-kekalahan yang lainnya dan seterusnya.
...

Gw ga tahu seberapa lama lilin itu bertahan, tapi hujan bikin dago sepi, rasain gak ada lagi yang berHAM seenak jidat geber-geberin motor, konvoi ga guna sok punya jalan, pamer kekayaan ortu. Lalu kita berhenti di cikapayang mengingat tidak mungkin diteruskan ampe tol cipularang :P. Kira-kira butuh berapa lilinkah dari dago ke tol cipularang? dimana semua lilin harus menyala secara bersamaan, diameter tempat lilin adalah 10 cm terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan recycle karena tempat kita dah terlalu banyak ama sampah .. ah ga penting .. capek deh.
..
Ternyata ga cuma kita-kita (KMSR maksudnya) yang ngerayain HAM, kita-kita akhirnya pergi ke unpar, mereka disana juga lagi bikin acara peringatan HAM. Ada Romo Sandiawan (seperti halnya jesuit lainnya kaya mangunwijaya, frans magnis), ibunda korban trisakti, pejuang PT DI. Terus ada teatrikal yang membacakan puisinya Sapardi Djoko Darmono yang syairnya seperti dibawah ini.
..
"sajak-sajak kecil tentang cinta"
mencintai angin harus menjadi siut, mencintai air harus menjadi ricik, mencintai gunung harus menjadi terjal, mencintai api harus menjadi jilat, mencintai cakrawala harus menebas jarak, mencintai-Mu harus menjelma aku
...
atau ingat ga dengan sajak ini.
..
"aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu; aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada" itu juga karya dia.
..

Setelah itu ada musik gaya RATM yang menyuarakan anti neo-liberalisme dengan gaya rap tekno. Bicara tentang HAM, tahukah bahwa persoalan HAM telah dipolitisi, GAM mempolitisi pelanggaran HAM di aceh untuk kepentingan mereka karena tahu aceh adalah daerah strategis, dan tetap aja rakyat kecil di aceh tidak kebagian. Isu pelanggaran HAM juga dipakai senjata untuk melawan musuh politik dengan tujuan untuk dapat jabatan. Para pembela HAM juga menggunakan isu yang sama untuk menambah atau masuk kedalam jalur politik. Kasus munir adalah salah satu kasus yang menurut saya dia adalah korban sejarah, kemungkinan besar ada tujuan politis kenapa ia dibunuh, bukan karena dia membela HAM dan melawan ABRI, tapi ada tujuan politis lainnya sampai dengan skala internasional tentunya. Menjadi seorang aktivis seperti munir maka sudah siapa cepat ato lambat akan mengalami hal yang sama. Lalu apakah ini membuat kita menjadi tidak suka politik? tapi bukanya setiap hari kita tidak sadar telah melakukan tindakan politis? Bukan permasalahan suka atau tidak tapi tahu politik itu harus karena di jaman ini cuman ada dua hal yaitu memanfaatkan atau dimanfaatkan :D

No comments: