Sunday, January 21, 2007

Yesus, yang berbeda


Sejak kecil Yesus sudah menjadi sosok yang berbeda, menginjak remaja ia sudah berani mendebat para pemuka agama dengan pemikiran ttg religiusitas, padahal kalo kita jadi pemuka agama pasti berpikir "lu siape, berani ngajarin gw", sekaligus ia bikin pusing orang tuanya karena menghilang tidak jelas dan begitu ketemu mulai menyatakan dirinya sebagai sosok yang berbeda "mengapa engkau mencari aku dirumah Bapaku". Sosok ini memang benar-benar berbeda, lihat aja sejak dilahirkan ia tidak mendapatkan tempat yang layak oleh karena orang tuanya bukan siapa-siapa, bahkan di kejar-kejar oleh kerajaan. Memang benar teori akan evolusi, secara tidak langsung mental baja beliau ini terbentuk oleh karena kondisi yang kekurangan tersebut, bayangkan ayahnya cuman seorang tukang kayu, ibunya tidak bekerja, penghasilan mereka sangatlah kecil, mungkin bisa dikategorikan sebagai keluarga pra-sejahtera yang makan nasi aking atau umbi2an. Oleh karena keterbatasan pendidikan maka Yesus akhirnya menjadi tukang kayu juga mewarisi keahlian ayahnya. Ia tidak menjadi pemungut cukai untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak, ia tidak menjadi pegawai kerajaan untuk mendapatkan lobi-lobi politik, ia memilih untuk menjadi kebanyakan karena ia tahu disanalah ide-ide REVOLUSI dia diterima tentang harapan hidup yang lebih baik.

Menginjak dewasa, dia mulai menunjukkan siapa dia, dengan mengubah air menjadi anggur untuk sebuah pesta pernikahan, akan tetapi dia sama sekali tidak menunjukkan kedepan umum, umum hanya tahu bahwa anggur selalu ada. Beberapa kali ia menyembuhkan dan ia menyuruh yg disembuhkan untuk tidak memberitahu kesiapa-siapa. Kisah karyanya menyebar, keterpihakannya pada sesamanya menjadi harapan-harapan baru bagi orang2 miskin yg putus harapan akan tetapi ia tetap menghindari diri tampil didepan umum.

Sekali diceritakan ia menghimpun massa, ada sekitar 5 ribu orang ingin mendengar pidato dia, orang-orang dari berbagai kalangan, dan selama ini hanya mendengar kisah2 ajaib dia, dan disebuah bukit tanpa pengeras suara tanpa podium tanpa publikasi dia menyatakan REVOLUSI dan sampai dengan acara berakhir 5 ribu orang tidak beranjak sekalipun.

Tidak ada yang benar-benar persis mengingat wajahnya, tidak ada yang mengingat fashionnya, bahkan dia hanya dikenal sebagai Yesus dari Nazaret, bukan Yesus sang rupawan seperti Yusuf ataupun Yesus sang kuat seperti Samson, nyaris tidak ada yang ingat akan perawakan dia, bahkan ketika dia bangkit lagi pun tidak ada yang mengenalnya, tapi yang orang ingat hanyalah ide REVOLUSI nya, membuat kehidupan siapapun itu menjadi lebih baik dan memiliki mimpi lagi.

Ia tidak pernah menyatakan diri secara langsung bahwa dia anak Allah, para pengikut dan orang-orang yang disembuhkannyalah yang menyatakan bahwa dia anak Allah, bahkan ketika pengadilan terjadi. Dia tahu ketika ia menyatakan diri sebagai anak Allah, maka orang-orang akan memandang sosok dia bukan ide REVOLUSI nya. REVOLUSI nya sendiri tidak kalah berbeda dengan dunia waktu itu yaitu melawan tanpa pedang, dan untuk melawan dengan pedang tidak perlu dengan mendatangkan orang2 kuat, ataupun orang2 pintar dan orang2 kaya tapi orang2 berani menjalani hidup yang beda.

Ketika pengadilan berlangsung pada dirinya dimana ia tidak mendapatkan pembela sama sekali, ia sama sekali berbuat sesuatu yang mungkin tidak diinginkan oleh pengikutnya. Dengan dukungan massa yang besar seharusnya ia mampu melakukan suatu kudeta dan pemberontakan dengan alasan kemerdekaan israel atas romawi seperti yang dilakukan oleh barnabas, akibatnya rakyat kecil lebih memilih barnabas dengan harapan akan membebaskan mereka dari belenggu penjajahan, sehingga seluruh muridnya lari ketakutan dan bersembunyi, kecuali satu orang yaitu ibunya. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri, sangat mudah bagi dia untuk melarikan diri, meski dia tahu bahwa perjuangannya belum selesai. Dia mengerti untuk meningkatkan eskalasi maka harus ada yang dikorbankan, dan semua revolusioner tidak harus selalu menyelesaikan idenya, biarkan pengikut yang meneruskan.

Maria boleh dibilang the best mother ever had, bayangkan sejak dari kecil ia sudah tahu jalan hidup anaknya adalah kematian tak terhormat di sebuah penyaliban. Adakah saat ini ibu yang benar2 mau menerima cita-cita anaknya yang bakal mati dengan cara mengenaskan dengan alasan apapun juga?, semua ibu pasti tidak akan mau anak yang dilahirkan akan mengalami nasib seperti itu, semua ibu pasti akan menghendaki anak yang pintar, dapat kerja yang mapan, dapat istri yang baik, cucu-cucu yang lucu. Dan berulang kali Yesus memberikan jawaban kalau dia melakukan tsb untuk memenuhi panggilan hidupnya dan berulang kali keluarganya kecewa dengan sikap dia. Tapi ibu tetaplah seorang ibu, tidak ada cerita ibu mengusir anaknya, tidak ada cerita ttg malinkundang dikutuk menjadi batu, jika ia memang seorang ibu maka ia akan menerima apapun yang terjadi dan semua pilihan hidup anaknya, jika tidak ia tidak pantas menjadi ibu. Dan maria inilah satu-satunya yang mengikuti anaknya dari sejak pengadilan sampai dengan penyaliban.

Sepeninggal yesus, tidak ada satupun usaha untuk menggantikan sosok dia, pengikut-pengikut mulai menyebarkan ide REVOLUSI dia, berita ttg keluarga dia mulai menghilang, apakah dia menikah dan punya anak tidak ada informasi sama sekali di kitab manapun, ttg kisah hidupnya tidak pernah tertulis langsung, dia tidak pernah menyuruh muridnya untuk menulis setiap ucapannya ataupun mengabadikan setiap karyanya, penulisan-penulisan dilakukan oleh pihak ketiga oleh orang-orang yang berpendidikan masa itu termasuk kisah kelahirannya yang mereka dapatkan langsung dari ibunya. Budaya menulis dikalangan muridnya terjadi saat kristenisasi dilakukan.

Terlepas dari perdebatan apakah dia Allah atau bukan, karena itu semua tergantung bagaiamana iman dari seseorang, akan tetapi ada pelajaran yang harus diambil bahwa berani menjadi beda maka harus berani menerima resiko ditolak oleh dunia dan menjadi beda tidak untuk dipamerkan tapi ditunjukkan bahwa perbedaanmu itu mampu membuat kehidupan menjadi lebih baik. Apa gunanya kemuliaan itu hanya untuk memenuhi diri sendiri sedang diluar sana teriak berlawanan dengan kemuliaan itu.

No comments: