Thursday, September 20, 2007

800 tahun penyair sufi jalalludin rumi



Habis dari teater kecil TIM, memperingati 800 tahun penyair sufi jalalludin rumi, ada beberapa penggalan syairnya berikut ini.

EVOLUSI

Aku mati sebagai mineral dan menjelma tumbuhan,
Aku mati sebagai tumbuhan dan terlahir binatang,
Aku mati sebagai binatang dan kini manusia.
Kenapa aku mesti takut? Maut tak menyebabkanku berkurang!
Namun sekali lagi aku harus mati sebagai manusia,
Dan melambung bersama malaikat; dan bahkan setelah menjelma malaikat
aku harus mati lagi; segalanya kecuali Tuhan, akan lenyap sama sekali.
Apabila telah kukorbankan jiwa malaikat ini, Aku akan menjelma sesuatu yang tak terpahami.
O,..biarlah diriku tak ada!
sebab ketiadaan menyanyikan nada-nada suci, "KepadaNya kita akan kembali."


atau syair tentang tuhan ...

Inilah cinta .. Terbang tinggi ke langit
Setiap saat mencampakkan ratusan hijab
Mula-mula menyangkal dunia (zuhd)
Pada akhirnya jiwa berjalan tanpa jasad
Cinta memandang dunia benda-benda telah raib
Dan tak memedulikan yang hanya tampak dimata

Ia memandang jauh ke balik dunia rupa
Menembus hakikat segala sesuatu


Kaum sufi terkenal dengan kemampuan untuk melihat segala sesuatu secara jernih dan luas sampai sampai mereka tidak mengenal lagi baik buruk, agama dan kepercayaan, simak syair berikut tentang ketuhanan.

aku sudah ada pada hari itu ketika nama-nama belum ada
Pun tiada tanda wujud diberi nama
Denganku, nama-nama dan Yang Diberi Nama bias terlihat
...

Kaum sufi melebihi batas kesadaran orang normal, kemampuannya untuk menyelemai alam, mengenal sang pencipta tak terbatas sampai dengan ketiadaan menjemput mereka.







No comments: